Dalam kegiatan akuntansi memiliki berbagai proses akuntansi di dalamnya, seperti mulai dari proses pengecekan transaksi keuangan dan sampai proses pembukuan laporan keuangan. Semua kegiatan tersebut pun terus dilakukan secara berulang.
Nah, proses akuntansi pun memiliki nama lain yaitu siklus akuntansi. Menurut fungsinya, siklus akuntansi memiliki empat proses, apa sajakah empat proses tersebut? Langsung saja berikut adalah jawabannya.
4 Proses Akutansi Menurut Fungsinya
Jika dikelompokkan proses akuntansi memiliki dua kegiatan. Dua kegiatan tersebut adalah kegiatan yang memiliki sifat konstruktif. Yang meliputi kegiatan konstruktif adalah kegiatan dalam mencatat, melakukan peringkasan, penggolongan, dan sebagainya yang mana kegiatan tersebut menghasilkan informasi seputar kegiatan akuntansi.
Lalu kegiatan analitikal. Untuk kegiatan ini meliputi analisis dan interpretasi. Sedangkan berdasarkan fungsinya proses akuntansi terdiri dari empat jenis. Nah, berikut ini ada empat jenis tersebut.
1. Identifikasi dan Pengukuran Data
Proses pertama yang ada di dalam kegiatan akuntansi adalah identifikasi dan pengukuran data. Transaksi akan berhubungan dengan kegiatan yang sudah diselesaikan seperti kegiatan baru ingin menjual barang. Lalu keinginan untuk dapat menjual tidak termasuk transaksi, sebab hal tersebut belum terlaksana atau masih di angan-angan saja.
Nantinya data yang sudah diindentifikasi akan diukur, alat ujung tepat adalah satuan uang.
Dalam kasus analisis dan klasifikasi tentunya perlu berbagai bukti dokumen seperti bukti tanda terima, laporan bank, faktur, dan sebagainya. Dengan bukti ini maka dapat dipastikan kegiatan transaksi memang sudah terjadi secara nyata.
Nantinya pun pelaku transaksi juga akan dimintai keterangan seputar transaksi yang telah dilakukan, keterangan ini penting bagi perusahaan. Dengan pengukuran tersebut pun, proses akuntansi dapat berjalan ke tahap selanjutnya.
2. Pemrosesan dan Pelaporan Selama Proses Akuntans
Untuk kegiatan ini meliputi berbagai kegiatan seperti pencatatan, lalu juga kegiatan penggolongan, dan pengikhtisaran. Pencatatan adalah mengumpulkan secara kronologis. Tentunya perlu melakukan pencatatan secara detail agar dapat memudahkan analisis.
Lalu penggolongan termasuk penting agar dapat meringkas laporan kegiatan transaksi. Dan terakhir adalah proses akuntansi pengikhtisaran.
pengikhtisaran merupakan kegiatan menyajikan berbagai informasi yang sudah dikelompokkan untuk dimasukan ke dalam laporan sesuai yang diinginkan.
3. Laporan Akuntansi
Selanjutnya adalah laporan akuntansi. Untuk janis laporan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak yang nantinya akan menggunakan laporan tersebut. Laporan keuangan menjadi jenis laporan yang paling utama. Dalam laporan keuangan ada beberapa jenisnya, yaitu laporan keuangan laba dan rugi, laporan tentang perubahan modal, laporan naraca, dan laporan arus kas.
Lalu selain laporan keuangan ada juga laporan lainnya yang dibutuhkan. Laporan lainnya adalah seperti laporan seputar pajak, laporan kepada pemerintah, dan sebagainya.
4. Analisis dan Interpretasi
Terakhir ada proses akuntansi yaitu analisis dan interpretasi. Analisis di sini adalah analisis laporan keuangan yaitu analisis yang akan menghubungkan angka-angka ada dalam laporan keuangan dengan angka lainnya atau akan menjelaskan arah perubahan angka-angka tersebut.
Dengan analisis pun akan memudahkan pengambilan keputusan. Lalu ada intepretasi. Interpretasi di sini adalah interpretasi terhadap laporan keuangan dalam menghubungkan angka-angka yang ada di laporan keuangan, termasuk terhadap hasil analisanya dalam mengambil keputusan usaha yang nantinya akan diambil.
Penutup
Proses akuntansi memang mutlak dilakukan oleh perusahaan, setidaknya dengan memberikan laporan transaksi keuangan yang baik, sebab dapat menjaga kestabilan dan membantu perusahaan untuk mengambil keputusan. Nah, jika ingin mendapatkan informasi seputar akuntansi lebih dalam lagi maka dapat untuk mengunjungi situs GuruAkuntansi.co.id.
